kata sambutan


counters

Sunday, March 30, 2014

SOS (Save Our Sharks)

Halohaaa~
Hari ini aku akan menceritakan sedikit isi seminar Deep and Extreme yang bertema "Save Our Sharks" dan Hiu Paus serta metode pemantauannya di TNTC (Taman Nasional Teluk Cendrawasih) di Jakarta International Expo tadi siang. Menurutku, ini termasuk seminar yang sangat menarik sekaligus penting banget buat di share demi menyelamatkan populasi hiu di muka bumi ini. Langsung cuss yuk~

Kalian udah tau belum, sekarang hiu udah hampir punah? Padahal hiu itu merupakan predator utama atau konsumen tingkat atas dalam rantai makanan. Bayangkan kalau hiu sampai bener-bener punah akan sangat berdampak pada keseimbangan ekosistem laut, terus akan terjadi blooming pada salah satu species yang akan mengakibatkan kekacauan pada rantai makanan dibawahnya, dan semakin lama satu persatu spesies lainnya akan ikut punah juga akibat blooming tersebut. Selain itu, hiu itu memakan ikan yang sakit. Bayangkan kalau hiu punah
Sekarang pertanyaannya, kenapa hiu bisa mau punah? Padahal kan hiu termasuk predator utama, otomatis ga ada dong yang memangsa doi? Jawabannya adalah karena ulah manusia. Sejak dahulu hingga sekarang bangsa cina sudah mempercayai sirip ikan hiu sebagai obat berbagai macam penyakit seperti kanker, obat awet muda, meningkatkan metabolisme tubuh, dan lain-lain. Maka dari itu, hiu sering sekali mendapatkan perlakuan yang kejam oleh para manusia dengan memotong sirip serta ekor hiu hidup-hidup dan membuang badannya ke dasar laut hingga hiu itu tenggelam dan mati gara-gara ga bisa bernapas! (sumpah, ngetiknya juga gak tega loh cungguh :"(). Coba deh lo bayangin, kaki sama tangan lo dipotong, trus badan lu dibuang ke laut! Gimana perasaan lo? Pasti lo bakal gentayangin tuh nelayan yang bunuh lo kan! (kesel sendiri).
Ternyata itu semua kontras sama kenyataannya. Menurut penelitian, daging hiu mengandung merkuri serta logam berat yang tentunya sangat berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia. Terus kenapa hiu semakin punah, padahal kan hiu bukan termasuk inceran utama nelayan dan bukan makanan utama juga bagi manusia, sedangkan ikan lainnya yang menjadi inceran utama sebagai makanan pokok gak punah-punah? Jawabannya adalah karena hiu merupakan ikan yang memiliki pertumbuhan yang sangat lambat, hiu baru mulai matang sel reproduksinya sekitar umur 30 tahun dengan panjang 7-9m. Selain itu, hiu merupakan hewan jenis ovovivipar yang bertelur tetapi telurnya menetas di dalam rahim dan dilahirkan. Hiu sekali bereproduksi menghasilkan ratusan telur, tetapi hanya 1-2 embrio yang dapat bertahan hidup. Itulah sebabnya hiu gampang punah, karena memiliki tingkat populasi yang rendah.

Pada survey di Taman Nasional Teluk Cendrawasih membuktikan bahwa terdapat jenis ikan hiu paus yang ukurannya lebih besar daripada hiu biasa. Pada hiu paus terdapat corak totol pada tubuhnya yang memiliki 3 totol yang berbeda bentuk. Memiliki cara hidup yang sama dengan hiu biasa, hanya ukuran serta tubuhnya saja yang sedikit berbeda. Di TNTC mayoritas ditemukan sekitar 80% hiu paus jantan dan 20% sisanya adalah betina. Hiu paus juga dapat ditemukan di daerah tropis dan subtropis yang hangat kecuali laut mediterrania. Hiu paus bersifat mobile dengan biasa berimigrasi dari satu negara ke negara lainnya. Cara makan hiu paus berbeda dengan hiu lainnya, hiu paus memakan plankton, telur ikan, dan ikan-ikan kecil yang biasa berkelompok. Hiu paus ini bersifat filter feeder atau tipe pemakan "menyaring" makanannya dari air dan berenang lambat di dekat permukaan dengan mulut terbuka.

Nah udah yaa, sampai sini deh resume dari seminar deep and extreme tadi siang. Semoga bermanfaat yaa bagi kalian. Let's open our mind, eyes, ears, and heart. #SaveOurSharks