kata sambutan


counters

Friday, September 2, 2016

Pacaran or Menikah?

Menikah muda?
Masih kuliah tapi udah nikah?

Asumsi kebanyakan orang :
1. Ih pasti orang kampung deh, nikahnya cepet-cepet.
    => Berarti orang kampung lebih mulia dong
2. Atau udah MBA (Married-Baby-Accident). 
    => Hati-hati fitnah lebih kejam daripada pembunuhan
3. Ih udah nikah, udah gak suci lagi. 
    => Justru menikah adalah ikatan suci, pacaran yang zinah aliaa KOTOR.
4. Atau udah ga tahan pengen cepet-cepet kawin ya.
    => Iya, udah gak sabar punya pahala lebih. Berzinah diganti dengan pahala. Maa syaa Allah.
5. Calon madesu (masa depan suram)
    => Allah akan mencukupkan rezekinya ketika ia menyempurnakan separuh agamanya.

Naudzubillah min dzalik...
Semakin bertambahnya zaman, semakin terbelakang pemikirannya. Orang banyak yang lebih memilih pacaran daripada menikah, dengan alibi "latihan" sebelum ke jenjang pernikahan. Bahkan sering dijumpai anak dibawah umur yg masih SMP, SMA, bahkan sd sudah berpacaran. Tak jarang pula yang sampai kebablasan sampai hamil.

Lalu, bagaimana menurut orang-orang yang menentang pernikahan muda?
Menurut mereka, pernikahan muda akan meningkatkan angka perceraian dan membahayakan kaum wanita secara biologis. 

Namun, apakah mereka tidak memikirkan angka aborsi yang kian meningkat pesat pula?
Bagaimana kondisi biologis mereka yang masih belia, sudah melakukan hubungan suami istri, bahkan sudah berani melakukan aborsi yang sangat mengancam nyawa mereka? Bukankah jauh lebih berbahaya?

Maka dari itu, bebaskanlah mereka yang memiliki niat suci itu. Pernikahan adalah jalan yang tepat dan suci, daripada pacaran yang tidak diakui agama dan hukum. Untuk masa pengenalan, banyak cara yang bisa dilakukan. Bisa bertanya dengan sanak saudara terdekat, atau bertukar biodata dan melakukan taaruf.

Pacaran hanya alibi untuk menghalalkan zinah. Syaithan selalu punya banyak cara untuk menjerumuskan manusia ke api neraka. Naudzubillaah min dzalik.