kata sambutan


counters

Monday, July 23, 2018

Indah pada waktu-Nya

Semua orang pasti pernah merasakan kegagalan dan ketakutan. Tapi mengapa?

Dari sekian banyak cerita kegagalan, tidak sedikit orang yang berputus asa dengannya. Kebanyakan orang berfikir pendek, menganggap dirinya rendah, menyalahkan keadaan, bahkan sang Pencipta pun ikut disalahkan.

Lalu, terlintas pikiran-pikiran seperti ini :

"Mengapa dunia ini tak adil? Aku sudah berusaha sedemikian kerasnya tapi tak ada hasilnya!"
(bukan karna tak ada hasil, tapi Allah sedang menyiapkan hadiah terindah dari hasil kerja kerasmu di waktuNya jika kamu bersabar).

"Mengapa Allah tak mendengar doaku? Dimana Allah saat aku susah?!"
(Allah always be there for you. Tapi Allah ingin memberikanmu vaksin agar kau menjadi manusia tangguh dan kuat dalam keimanan kepadaNya)

"Banyak orang yg bilang aku adalah manusia yang tidak berguna!"
(Percayalah, Allah tidak pernah menciptakan satu makhluk pun yang tidak berguna. Coba sebutkan satu saja benda alam yg tidak memiliki manfaat!)

"Mengapa orang-orang yg tak beriman diberikan kesenangan, sementara yg beriman diberikan kesusahan?"
(Dunia hanyalah tipu daya, sementara akhirat itu kekal. Kesenangan dan kesusahan adalah ujian, apakah kau bersyukur dan bertakwa, atau kufur?)

Dan masih banyak lagi keluh kesah lainnya yg dilayangkan kepada sang Pencipta, Pengatur, serta Pemberi nikmat.

Seperti kata pepatah:
Gajah di pelupuk mata tak tampak, semut disebrang lautan nampak.

Begitu banyak nikmat yg Allah berikan kepadamu. Tapi, mengapa hanya sebiji kesusahan yg terus kau lihat dan ratapi?

Kau diberikan kesempatan menghirup udara segar dipagi hari tanpa alat bantu, diberikan panca indera yg lengkap, tubuh yg sehat, lingkungan yg nyaman. Tapi, mengapa kau melemahkan jiwamu dgn memenuhi prasangka buruk kepada pemberi kenikmatan itu?

Jika ada yg menjatuhkan dan merendahkan dirimu, ingatlah:
- Roket merendah untuk melesat.
- Lompatan akan semakin tinggi jika diawali dengan merendah.

Semua pasti pernah merasakan kegagalan.
Semua pasti pernah merasakan kekecewaan.
Semua pasti pernah merasakan keterpurukan.
Semua pasti pernah merasakan ketakutan.

Bukankah itu adil?
Berdoalah dengan keimanan yg penuh, sebagaimana hadits yg ada dibawah ini:

Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, melainkan Allah akan beri padanya tiga hal:
[1] Allah akan segera mengabulkan do’anya,
[2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak,
[3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.
Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.
(HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id. Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa sanadnya jayyid)

Dengan keimanan melahirkan mental yang kuat dan jiwa yang sehat.

Lihatlah..
Betapa banyak orang atheis diluar sana tidak dapat bertahan hidup karna tidak disinari cahaya keimanan. Menganggap Tuhan tidak ada, tak ada yg peduli, hidupnya hampa tak bermakna. Hidup hanya untuk mati, tak ada tujuan mengapa harus menjalani hidup sedemikian rupa.

Berapa banyak orang agnostik diluar sana yg memilih kebebasan, berjalan tanpa arah dan tujuan, lalu terjerumus kedalam lubang hitam jalan yg dilaluinya.

Masihkah kau menghakimi aturan yg telah dirancang sedemikian rupa oleh sang Pemilik, Pengatur, dan Pencipta semesta alam ini?

No comments:

Post a Comment